Kamis, 13 Oktober 2011

Pengalaman ke Pengadilan

Jumat (14/10) saya pergi untuk menghadiri sidang pengambilan SIM di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat Jl.Gajah Mada No.17. Di surat bukti pelanggaran tercantum kalau saya harus hadir di sidang tersebut pukul 9.00. Sesampainya di lokasi, sekitar pukul 7.45, suasana PN masih sepi.

Dari pintu masuk sampai lantai 2 tempat berlangsungnya persidangan, banyak calo yang menawarkan jasanya untuk mengambil barang kita yang disita. Ini ranah hukum tapi masih saja ada calo yang bergentayangan.

Sesampainya saya di lantai 2, baru ada beberapa orang yang siap di sidang. Sesaat saya duduk di ruang tunggu, kemudian pintu dibuka untuk pengambilan nomor antrian sidang. Seorang petugas menginformasikan kalau kita mau cepat mengambil SIM atau STNK kita yang disita ada “jalur khusus” tanpa sidang dengan biaya bervariasi tergantung berapa pasal yang dikenakan dan seberapa berat pelanggarannya. Tapi, kalau memang kita ingin mengikuti persidangan ya kita harus menunggu sampai persidangannya dimulai.

Akhirnya saya memutuskan untuk mengambil “jalur khusus” dengan waktu sekitar 10 menit saja, karena saat itu saya terbentur oleh waktu kerja. Setelah dipanggil nomornya, saya harus membayar Rp 100 ribu dengan kesalahan parkir liar di sekitar Taman Menteng, tepatnya di depan Hotel F1. Padahal ketika kejadian banyak mobil yang parkir disana.

Jadi, untuk Anda yang belum pernah ditilang, lebih baik untuk melakukan sidang dan Anda bisa lihat berapa banyak calo yang bergentayangan untuk menawarkan jasanya. Ironisnya, pengadilan itu kan ranah hukum tapi kenapa banyak calo dan pungli disana ya?

*Hanya utk curhatan saja :)

Sabtu, 22 Agustus 2009

Aku dan Bandung

Sepenggal cerita pendek ini aku tulis tepat dihari aku pindah dari Bandung kembali ke Bekasi. Ini adalah kisahku selama aku tinggal di Bandung.

Siang itu, udara terasa panas ketika aku menginjakkan kaki di daerah Dago Pojok Bandung. Bola kuning itu rupanya sedang menunjukkan keperkasaannya. Sesampainya di sebuah kamar berukuran kurang lebih 3x3 m², udara panas tersebut sedikit menghilang dan keringat pun berhenti bercucuran dari kepalaku. Ya...udara di kamar itu sejuk sekali, tak seperti ketika aku berada diluar sana, yang kepanasan, penuh dengan debu dan kotoran. Sejenak aku merebahkan badan yang sudah tak kuat ini di kasur yang sudah tersedia di kamar itu. Ah...damai rasanya hidup ini.

Hari pertama berada di kosan baruku membuat aku bertanya-tanya “apa aku betah disini?”. Sebelumnya aku kos di Jatinangor, yang kata orang jauh dari peradaban, tempat terpencil, dan fasilitas yang minim. Setelah aku tinggal di Jatinangor selama 3 tahun, aku merasakan nyaman tinggal di kawasan pendidikan itu.

Roda waktu terus bergulir dan lama kelamaan aku mempunyai teman di kosan baru. Berawal dari perbincangan santai hingga akhirnya aku akrab dengan penghuni kosan sampai saat ini. Nasib mereka yang sama seperti aku (sama-sama jauh dari orang tua) membuat kami semakin dekat. Hal menarik yang membuat kami semakin dekat adalah ketika bulan Ramadhan tiba. Setiap pukul 3 dinihari kami membeli makanan untuk sahur dan makan sahur bersama-sama. Selain itu, terkadang kami juga buka puasa bersama. Canda tawa menghantarkan kami menghabiskan malam bersama-sama dengan ditemani tontonan sederhana di televisi atau sekedar berbincang membicarakan aktifitas sehari-hari atau juga membicarakan orang lain alias ngegosip hahaha...

Ketika waktu luang tiba, kami pernah pergi bersama-sama ke Dufan. Rasanya ketika itu sedikit hambar karena tidak semua penghuni kamar bisa ikut menghabiskan waktu di tempat hiburan itu. Berbagai macam karakter anak kosan membuat aku welcome dengan karakter-karakter mereka. Ada yang punya rasa takut yang berlebih kalau ibunya datang tiba-tiba, ada “si penagih” iuran bulanan, ada yang hobi mendengarkan musik dengan suara kencang, ada yang selalu bilang “Menurut lo?” sambil matanya melotot, ada yang perempuan super duper metal atau kami juluki “haji gelo”, ada yang kamarnya komplit dengan bahan sembako, dan masih banyak lagi. Semuanya itu membuat aku terkesan akan pertemanan selama 2 tahun ini.

Di kampus, aku mendapatkan teman baru. Ada beberapa teman yang sudah aku kenal sewaktu kuliah D3 dulu, ada juga teman baru yang aku kenal semenjak kuliah S1. Perkuliahan dimulai pukul 3 sore dan diakhiri pukul 8 malam. Selepas pulang kuliah, kalau sempat kami makan malam bersama di depan kampus. Pernah aku dan beberapa teman mendapat tugas untuk mengamati dunia malam Bandung. Wuih...ternyata dunia malam Bandung membuatku mencengangkan mata. Kenapa begitu? Aku baru mengetahui kalau seperti itu lah dunia malam, apalagi di Bandung. Tentunya tidak perlu aku tulis detail disini hehehe...

Satu semester, dua semester, dan akhirnya tiba di semester akhir, aku dan teman-teman sudah jarang bertemu karena kami sibuk dengan urusan studinya masing-masing. Aku bergegas menyelesaikan skripsi sesuai target. Setelah 2 bulan aku dipusingkan dengan skripsi, akhirnya alhamdulillah aku dapat menyelesaikan studi sesuai dengan rencana.

Hari bersejarah pun datang, hari Wisuda 27 Mei 2009 yang tepat bersamaan dengan ulang tahunku ke-23. Sungguh hari itu benar-benar membuatku bahagia, melebihi kebahagiaanku selama ini. Studi yang sesuai target dan tentunya wisuda yang bersamaan dengan hari jadiku.

Selama tinggal di Bandung, aku belajar akan kehidupan masa depan yang membuatku semakin dewasa, kisah pertemanan, dan cara bersosialisasi dengan orang lain. Bandung membangun karakter diri hingga aku bisa seperti sekarang ini. Segala macam prestasi, proses belajar aku temukan di kota ini. Rasanya berat untuk meninggalkan Paris van Java yang penuh kenangan, gelak tawa, hingga kisah sedih. Berat hati ini untuk melepas Bandung, tapi bagaimanapun juga aku harus kembali ke kedua orang tuaku untuk menjaga mereka.

Terima kasih Bandung, kau adalah kota yang tak mungkin aku lupakan. Suatu saat nanti pasti aku akan menginjakkan kaki kembali di kota ini. Bandung, sekali lagi aku ucapkan terima kasih kau telah mengijinkan aku tinggal selama 2 tahun...

Senin, 15 Desember 2008

8 Pertanda Bahwa Si Dia Adalah Jodoh Anda

Dua manusia yang merasa saling berjodoh pasti memiliki
ikatan emosional, spiritual dan fisik antara keduanya. Hanya
dengan menatap matanya, kita akan merasakan getaran dan seolah ingin
terus bersamanya. Benarkah seperti itu? Lalu, apakah
ada penanda lainnya agar seseorang bisa merasakan bahwa si dia jodoh kita
atau bukan?

Nah, agar Anda tak terus penasaran, berikut ini pakar
relationship sekaligus penulis buku 21 Ways to Attract Your Soul
Mate, Arian Sarris memberikan rahasianya:

Pertanda 1
Rahasia sepasang kekasih agar bisa memiliki umur hubungan yang panjang
adalah adanya saling berbagi. Anda dan dia selalu bisa saling membantu,
entah itu pekerjaan sepele atau besar. Paling penting adalah Anda berdua
selalu bisa menikmati segala aspek kehidupan secara bersama-sama. Dan
semuanya terasa amat menyenangkan meskipun tanpa
harus melibatkan orang lain. Nah, apakah Anda sudah merasakan hal tersebut?
Jika ya, selamat berarti ada harapan bahwa dia adalah calon pendamping hidup
Anda!

Pertanda 2
Salah satu kriteria yang menentukan cocok tidaknya dia itu jodoh Anda atau
bukan adalah kemampuannya bersikap santai di depan Anda. Coba sekarang
perhatikan, apakah gerak geriknya, caranya berpakaian, gaya
rambutnya, caranya berbicara serta tertawanya mengesankan apa
adanya? Apakah setiap ucapannya selalu tampak spontan dan tidak dibuat-buat?
Jika tidak, (maaf) kemungkinan besar dia
bukan jodoh Anda.

Pertanda 3
Adanya kontak bathin membuat hati Anda berdua bisa selalu saling tahu.
Dan bila Anda atau si dia bisa saling membaca pikiran dan menduga reaksi
serta perasaanya satu sama lainnya pada situasi tertentu.
Selamat! Mungkin sebenarnya dialah belahan jiwa Anda yang tersimpan...

Pertanda 4
Bersamanya bisa membuat perasaan Anda menjadi santai, nyaman tanpa perasaan
tertekan. Berjam-jam bersamanya, setiap waktu dan
setiap hari tak membuat Anda merasa bosan.. Ini bisa sebagai pertanda bahwa
Anda berdua kelak bisa saling terikat.

Pertanda 5
Dia selalu ada untuk Anda dalam situasi apapun. Dan dia selalu bisa memahami
cuaca dalam hati Anda baik dalam suka dan duka. Percayalah pasangan yang
berjodoh pasti tak takut mengalami pasang surut
saat bersama. Sekarang, ingat-ingat kembali. Apakah dia orang pertama yang
datang memberi bantuan tatkala Anda dirundung musibah? Dia selalu paham saat
PMS Anda datang menyerang? Dia tau keadaan waktu anda sakit.........Jika ya,
tak salah lagi. Dialah orangnya...

Pertanda 6
Dia tak terlalu peduli dengan masa lalu keluarga Anda, dia tak peduli dengan
masa lalu Anda saat bersama kekasih terdahulu. Dia juga tak malu-malu
menceritakan masa lalunya.. Nah, kalau begitu ini bisa berarti dia sudah
siap m enerima Anda apa adanya..

Pertanda 7
Setiap orang pasti memiliki kekurangan, dan Anda tak malu-malu
memperlihatkannya pada si dia. Bahkan pada saat Anda tampil 'buruk' di
depannya sekalipun, misalnya saat Anda bangun tidur atau saat Anda sakit dan
tak mandi selama dua hari.

Pertanda 8
Bila Anda merasa rahasia Anda bisa lebih aman di tangannya daripada di
tangan sahabat-sahabat Anda. Atau Anda merasa sudah tak bisa lagi menyimpan
rahasia apapun darinya, maka berbahagialah! Karena ini bisa berarti pasangan
sejati telah Anda temukan!

Apakah kedelapan pertanda di atas telah Anda temukan
padanya?

Sumber: 8 Pertanda bahwa si Dia adalah Jodoh Anda oleh Arian Sarris, penulis
buku '21 Ways to Attract Your Soul'

Rabu, 03 Desember 2008

Melepaskan Adalah Suatu Kemenangan

Suatu hari seorang bapak tua hendak menumpang bus. Pada saat ia menginjakkan kakinya ke tangga, salah satu sepatunya terlepas dan jatuh ke jalan. Lalu pintu tertutup dan bus mulai bergerak, sehingga ia tidak bisa memungut sepatu yang terlepas tadi. Lalu si bapak tua itu dengan tenang melepas sepatunya yang sebelah dan melemparkannya keluar jendela.

Seorang pemuda yang duduk dalam bus melihat kejadian itu, dan bertanya kepada si bapak tua,
"Aku memperhatikan apa yang Anda lakukan Pak.
Mengapa Anda melempakan sepatu Anda yang sebelah juga ?"
Si bapak tua menjawab, "Supaya siapapun yang menemukan sepatuku bisa
memanfaatkannya."

***
Si bapak tua dalam cerita di atas memahami filosofi dasar dalam hidup jangan mempertahankan sesuatu hanya karena kamu ingin memilikinya atau karena kamu tidak ingin orang lain memilikinya.

Kita kehilangan banyak hal di sepanjang masa hidup. Kehilangan tersebut pada awalnya tampak seperti tidak adil dan merisaukan, tapi itu terjadi supaya ada perubahan positif yang terjadi dalam hidup kita.

Kalimat di atas tidak dapat diartikan kita hanya boleh kehilangan hal-hal jelek saja. Kadang, kita juga kehilangan hal baik. Ini semua dapat diartikan: supaya kita bisa menjadi dewasa secara emosional dan spiritual, pertukaran antara kehilangan sesuatu dan mendapatkan sesuatu haruslah terjadi.

Seperti si bapak tua dalam cerita, kita harus belajar untuk melepaskan sesuatu. Tuhan sudah menentukan bahwa memang itulah saatnya si bapak tua kehilangan sepatunya. Mungkin saja peristiwa itu terjadi supaya si bapak tua nantinya bisa mendapatkan sepasang sepatu yang lebih baik. Satu sepatu hilang. Dan sepatu yang tinggal sebelah tidak akan banyak bernilai bagi si bapak. Tapi dengan melemparkannya ke luar jendela, sepatu itu akan menjadi hadiah yang berharga bagi gelandangan yang membutuhkan.
Berkeras mempertahankannya tidak membuat kita atau dunia menjadi lebih baik. Kita semua harus memutuskan kapan suatu hal atau seseorang masuk dalam hidup kita, atau kapan saatnya kita lebih baik bersama yang lain.

Pada saatnya, kita harus mengumpulkan keberanian untuk melepaskannya.

Jumat, 21 November 2008

Pertarungan Bisnis Travel VS Kereta Api

Hayu urang ka Bandung! (Ayo kita ke Bandung!) Ungkapan ini adalah kata yang pas bagi Bandung saat ini. Dimana ajakan ini sebenarnya bukan sekadar wacana, tanpa promo besar sebenarnya Bandung telah menjadi daya tarik tersendiri luas bagi sejumlah orang Jakarta bahkan di seluruh Indonesia dan dunia, untuk berduyun-duyun datang ke ibu kota Provinsi Jawa Barat ini di setiap akhir pekan.

Ya…memang pada setiap akhir pekan, Bandung banyak didatangi oleh wisatawan domestik dan juga mancanegara yang kebanyakan dari mereka datang dari Jakarta. Untuk sekadar melepas lelah dan kepenatan setelah menjalani aktifitas sehari-hari, warga Jakarta datang memenuhi Kota Bandung yang jumlah penduduknya hampir 3 jutaan. Maka, disetiap akhir pekan jumlah orang yang ada di Kota Bandung bertambah banyak dan mengakibatkan kemacetan lalu lintas disudut kota.

Data visitbandung.net, sebuah situs wisata dan berita, sampai Agustus 2007, bahwa setiap akhir pekan lebih dari 130 ribu sampai 150 ribu orang datang ke Bandung untuk menikmati makanan dan belanja. Sementara catatan lainnya sejak jalan Tol Cipularang yang hanya di tempuh 2 jam dari Jakarta menyebutkan bahwa kendaraan yang masuk ke Bandung dari Jakarta setiap akhir pekan mencapai 36 ribu kendaraan. Hal ini belum ditambah jasa travel yang marak Bandung-Jakarta.

Cipularang selesai dibangun pada April 2005 dengan menghabiskan biaya Rp 1,4 Triliun, karena pada saat itu akan diselenggarakan 50 tahun Konferensi Asia Afrika di Bandung. Sejak saat itulah, mobilitas penduduk mulai terlihat. Banyak kendaraan yang berlalu-lalang di jalan Tol Cipularang yang berjarak sekitar 135 km, mulai dari kendaraan pribadi hingga angkutan umum.

Bagi pengusaha, tentu ini adalah peluang yang sangat besar. Mereka berlomba-lomba meluncurkan jasa angkutan travel dengan menawarkan berbagai macam fasilitas yang memanjakan penumpang. Ada yang menggunakan mobil paling nyaman, ada yang ditambahkan dengan minuman ringan, sampai harga khusus bagi pelanggan setia dan mahasiswa.

Namun dibalik itu semua, para pengusaha jasa angkutan travel pada awalnya belum mengantongi izin usaha dari dinas terkait, yaitu Dinas Pehubungan. Menurut Agus Pribadi, juru bicara pada Seksi Angkutan Darat Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat, para pengusaha travel pada awalnya hanya membekali kendaraan mereka sebagai angkutan sewa, bahkan ada yang tidak mempunyai izin sama sekali sebagai angkutan sewa.

Sejak menjamurnya travel pada 2006 itulah, Dishub Jabar bersama Kepolisian bekerjasama untuk merazia kendaraan travel yang illegal. Menurut Agus, kendaraan yang dirazia adalah kendaraan travel berplat hitam atau yang tidak mempunyai izin usaha sebagai travel dengan sanksi tidak boleh beroperasi sebelum keluar izin dari Dishub.

Menurut data, angkutan travel yang sudah memiliki izin atau persetujuan dari Direktorat Jenderal Perhubungan Darat sebanyak 621 unit kendaraan dengan rincian:

No

Nama Perusahaan

Jumlah Persetujuan (unit)

1

PT. Cipaganti Citra Graha

211

2

PT. Batara Titian Kencana (X-Trans)

109

3

PT. Safa

14

4

PT.4848 Irawan Sarpingi

1

5

PT. Lintas Media Karya

10

6

PT. Transportasi Lintas Indonesia (Transline)

25

7

CV. Citra Tiara Transport

55

8

CV. Panca Jaya Utama

10

9

PT. Purbaya Pancasakti

27

10

PT. Heri Surya Putra (Heri Surya Padmanegara)

20

11

PT. Nurrachmadi Bersama

50

12

PT. Disa Pratama Mandiri

25

13

Teletrans

5

14

PT. Metromoda Travelatama

9

15

PT. Megah Usaha Jaya

5

16

PT. Artha Prima Perkasa Lintas Era

10

17

PT. Star Line

25

18

PO. Yogya Express Putra

10

J U M L A H 621

(Sumber : Dishub Provinsi Jawa Barat)

Agus menambahkan, proses perizinan usaha travel melibatkan Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Dephub, Dishub DKI Jakarta, Dishub Jawa Barat, serta Dishub Kota Bandung. Dalam prosesnya, pengusaha travel dapat memperoleh izin usaha yang keluar antara 1 hingga 2 bulan. Dishub Jabar menetapkan alokasi sebanyak 20 persen izin usaha travel dari jumlah angkutan ke rute yang sama, kecuali untuk rute Bandung-Jakarta, alokasi 20 persen itu dapat diabaikan dengan membuat kesepakatan antara Dishub, pengusaha travel, dan pengusaha bus.

Bisnis Manis Travel

Perusahaan travel meramaikan persaingan pada jalur Bandung-Jakarta yang terbilang gemuk ini lantaran adanya Tol Cipularang. Masing-masing berusaha merayu konsumen dengan beragam kiat, mulai perang harga, kenyamanan hingga memberikan fasilitas tambahan. Tren moda angkutan ini pun berubah. Jika dahulu travel identik dengan antar jemput dari rumah ke rumah, sekarang kecenderungannya point to point. Penumpang naik dan turun di tempat yang sudah ditentukan oleh perusahaan travel.

Pemilihan tempat kedatangan dan keberangkatan di kawasan strategis, memang menjadi keunggulan travel point to point. Ini jelas berbeda dengan angkutan umum reguler, seperti bus dan kereta api, yang memaksa penumpangnya untuk datang ke terminal dan stasiun.

Kelebihan lainnya, konsumen angkutan travel bebas memilih tempat keberangkatan dan kedatangan di mana saja, sesuai keinginan mereka, dengan waktu tempuh yang tentu saja jauh lebih cepat, yaitu sekitar 2,5 jam.

X-Trans, salah satu pelopor travel point to point Bandung-Jakarta, kini memiliki sepuluh titik keberangkatan di Bandung. Begitu pula titik kedatangannya tersebar di berbagai penjuru ibu kota.

“Titik-titik tersebut terus bertambah sesuai permintaan konsumen. Prinsip kami, selalu mengikuti keinginan pasar, karena tanpa mereka, X-Trans tidak akan berkembang seperti sekarang,” kata Cecep Syaefulloh, Business Development Mananager X-Trans.

Berbeda dengan X-Trans, perusahaan travel lainnya seperti Day Trans dan Transporter mengaku baru melayani kedatangan di dua titik di Jakarta. Kedua perusahaan travel itu terus berbenah memperbaiki fasilitas dan pelayanan mereka.

Di tengah usahanya untuk memperbaiki fasilitas dan pelayanannya, Day Trans berhasil menjaring penumpang setiap akhir pekan sekitar 200 orang, demikian diungkapkan Andrian Suwanto, Kepala Operasional Day Trans. Dengan harga tiket Rp 70 ribu untuk penumpang umum dan Rp 60 ribu untuk mahasiswa, penumpang mendapatkan air mineral dan kenyamanan kendaraan dengan menggunakan KIA Travello berkapasitas 11 penumpang.

“Transporter menghabiskan dana sebesar Rp 10 juta per unit untuk mengurusi izin usaha travel,” kata Nung, Staff Operasional Transporter. Travel yang muncul 2007 ini langsung mengurus izin usaha agar memperoleh plat kuning yang merupakan syarat izin usaha. Berbeda dengan yang lainnya, Transporter menggunakan KIA Travello yang berkapasitas 7 penumpang.

Geliat Kereta Api yang Menurun

Sejak dibangunnya Tol Cipularang, penumpang kereta api kian lama kian menurun. Para penumpang lebih tertarik menggunakan jasa angkutan travel karena waktu tempuh yang singkat dan harga yang tidak terlalu mahal. Menurut Rusen Permana, Staff Humas Daerah Operasi (Daop) 2 Bandung, pendapatan kereta api rute Bandung-Jakarta semenjak Tol Cipularang beroperasi menurun lebih dari 50 persen.

Melihat penurunan yang cukup drastis, PT.KAI Daop 2 Bandung menerapkan strategi pemasaran untuk menarik kembali penumpang yang beralih menggunakan jasa angkutan travel. PT. KAI Daop 2 Bandung memberikan fasilitas cuma-cuma dengan menerapkan telepon gratis di dalam kereta api.

“Upaya itu belum bisa langsung menarik kembali penumpang kereta api yang beralih ke jasa angkutan travel,” ujar Rusen. Menurutnya, penumpang kereta api yang ideal memenuhi 70 sampai 100 persen tempat duduk yang tersedia pada setiap perjalanan kereta api. Namun yang terjadi, kurang dari 70 persen, bahkan pernah hanya mengangkut empat penumpang.

Strategi pemasaran kedua yang dilakukan PT. KAI adalah dengan menurunkan tarif sekitar 40 persen yang diberlakukan pada Maret 2008. Dengan strategi ini PT. KAI Daop 2 Bandung berhasil menarik jumlah penumpang yang sebelumnya menggunakan jasa angkutan travel.

No

Nama KA

Tarif Sebelum Turun

(Rp)

Tarif Setelah Turun

(Rp)

1

Argo Gede

75.000

45.000

2

Parahyangan Eksekutif

65.000

35.000

3

Parahyangan Bisnis

45.000

20.000

(Sumber : PT. KAI Daop 2 Bandung)

Upaya kedua ini dirasakan cukup berhasil menarik penumpang. Hal ini, membuat PT. KAI kembali dibanjiri penumpang, terlebih saat akhir pekan. Saat ini, perjalanan kereta api Bandung-Jakarta 6 kali dalam sehari untuk Argo Gede dan 5 kali dalam sehari untuk Parahyangan, kecuali akhir pekan yang frekuensinya bertambah.

Melihat perkembangan yang menggembirakan, PT. KAI menaikkan tarif semenjak akhir Oktober 2008 sebesar 11 persen. Tarif ini tidak memberatkan para penumpang, karena kenaikan hanya mencapai Rp 5 ribu.

Kereta Api Lebih Hemat Dibandingkan Angkutan Lainnya

Rusen menambahkan, bahwa angkutan kereta api lebih hemat dibandingkan dengan angkutan lainnya karena kereta api adalah moda transportasi yang paling hemat, malah 10 kali lipat lebih hemat energi dari pesawat terbang. Kereta api bisa mengurangi lebih dari 70 persen bahan bakar yang diperlukan dan bisa mengurangi sampai 85 persen polusi dibandingkan pesawat terbang.


(Sumber : www.perkeretaapian.dephub.go.id)

Selasa, 18 November 2008

Pandangan Mata Tentang Kotatua


Pagi itu, saya tiba di Kotatua pukul 9.00 WIB untuk ikut bergabung dalam lomba fotografi bangunan tua yang digagas oleh ideaonline.co.id yang bertemakan “ideaonline on the street”. Cahaya matahari sudah menyinari akhir pekan yang indah itu. Bersama Fanny dan Achie yang merupakan crew Idea, kami menghampiri ruang panitia, karena disana sudah berkumpul crew Idea yang lainnya. Saya melihat-lihat bangunan tua yang tegak berdiri disekeliling Kotatua. Memang indah, takjub saya pada bangunan tua yang merupakan aset berharga yang dikelola Dinas Pariwisata dan Permuseuman Pemrov DKI Jakarta.

Tak membuang waktu, dengan kamera DSLR Canon 400D kepunyaan teman yang saya pinjam, saya langsung membidik bangunan tua yang di depannya mengibarkan bendera Merah Putih. Bidikan demi bidikan saya arahkan ke bangunan tua yang banyak berdiri disana. Berhubung saya masih amatir dalam hal fotografi, jadi hasil bidikan saya tidak sebagus mereka yang sudah professional dalam fotografi.

Ups…tak lupa juga jiwa narsis saya muncul, bersama Fanny dan Achie saya meminta untuk dibidik dari berbagai angle. Ternyata hasil bidikannya lumayan bagus (walaupun sama-sama masih amatir).

Tak terasa waktu menunjukkan pukul 11.30 WIB, sang mentari sudah berada tepat dikepala saya, terasa panas sekali. Saya bergegas untuk beristirahat dipelataran parkir sambil menikmati minuman ringan dan tentunya tak lupa jiwa narsis saya kembali muncul. Setelah beristirahat sebentar, saya kembali membidik satu per satu bangunan tua yang ada disana.

Sekitar pukul 13.30 WIB, semua peserta dan panitia acara masuk ke dalam sebuah ruangan ber-AC untuk menyantap makan siang. Sambil menyantap makan siang, kami juga mendengarkan paparan ahli bangunan tua Harmanto. Acara tersebut berakhir pukul 14.30 WIB, ditutup dengan pembagian gudyback ideaonline dan pengumuman pemenangnya 4 hari kemudian.

Senin, 17 November 2008

Ruang Usaha di Kotatua


Selain menjadi salah satu tempat bersejarah di Jakarta, Kotatua membuka peluang bagi mereka untuk mencari nafkah. Misalnya penyewa sepeda ontel, pedagang minuman ringan, sampai pengusaha kafe berbaur menjadi satu.

Bagi mereka yang akan menikah, Kotatua merupakan tempat yang indah untuk dijadikan pre wedding. Ketika saya berada disana, banyak pasangan yang sedang melakukan session foto. Ada yang bertemakan Soekarno, bertemakan adat Betawi dan lain-lain.

Nah…mungkin untuk Anda yang sekarang bingun mencari tempat pre wedding yang cocok, mungkin Kotatua bisa menjadi referensi Anda…